Memilih rumah idaman

Rumah secara garis besar bisa diartikan tempat tinggal atau tempat hunian. Namun jika diartikan lebih mendalam, maka bisa kita memberi makna bahwasanya rumah merupakan tempat kita untuk meneduh dari cahaya matahari yang kian panas di waktu siang hari, berteduh dari hujan yang turun dari langit, cuaca dingin di malam hari dan bisa juga diartikan untuk mengamankan diri dari bala bahaya binatang buas, orang tidak waras yang menganggu. Jadi, selain untuk tempat beristirahat dari kegiatan atau rutinitas aktivitas seharian yang telah dilakukan baik di lingkungan kantor, kampus, atau perusahaan tempat bekerjanya, maka rumah bisa tempat berteduh dari segala hal yang disebutkan tadi.

Rumah menurut pandangan persepsi saya, lebih ke arah tempat berteduh dan untuk memulihkan kembali tenaga. Rumah yang menjadi idaman di keluarga saya adalah rumah dengan nuansa yang tenang dan jauh dari keramaian, kebisingan kendaraan bermotor. Namun juga tidak terlalu jauh dari pusat perbelanjaan, kesehatan, dan keperluan ke perbankan. Nuansa yang tentram dan damai itu lebih dekat di lingkungan kaki – kaki pegunungan yang tidak aktif lagi. Udara sejuk tiap pagi membuat badan menjadi segar bugar terlebih jika kita menyukai olahraga pagi, misal senam jasmani yang sering dicontohkan waktu dulu sekolah dasar atau pun berlari pagi yang dikenal dengan istilah jogging.

Hal lain yang bisa dilakukan yakni bercocok tanam atau berkebun, sehingga otak kita senantiasa terisi hal – hal baru yang menjadi inovasi agar otak tak merasa ada kebosanan terhadap rutinitas di tiap hari yang hampir monoton. Selain berkebun, juga bisa kita lakukan hobi baru lainnya, memelihara ikan, ayam, bebek, kelinci atau kucing. Hobi lain pun bisa muncul jika kita tinggal di daerah kaki pegunungan,  melukis atau menggambar, fotografi juga bisa menjadi kegiatan kita yang menyenangkan. Hal – hal baru tersebut bisa senantiasa menyegarkan otak kita sehingga ide – ide baru untuk selalu produktif bisa bermunculan.