Waterfall dan uraian penjelasannya


Waterfall dan uraian penjelasannya

waterfall21

gambar

Salah satu metode yang dipakai pada saat penyusunan suatu aplikasi yakni model Waterfall. Dari asal katanya yang seakan-akan berarti air terjun, sebenarnya yang dimaksud air terjun tersebut pada alur atau aliran tahapan-tahapan yang terdapat pada metode ini. Secara umum, metode ini berisikan beberapa proses, diantaranya sebagai berikut:

  1. Analisis kebutuhan sistem (Analysis)
  2. Perancangan sistem (Design)
  3. Implementasi (Implement)
  4. Pengujian (Testing)
  5. Penerapan (Deployment)

Pada tahap pertama, yakni analisis kebutuhan sistem, ada beberapa unsur sub proses yang harus kita lakukan, meliputi:

  1. Ada proses apa saja dan bagaimana mekanismenya.
  2. Ada entitas apa saja beserta atribut apa saja di tiap entitas tersebut.
  3. Dan ada bentuk-bentuk form yang sebelumnya atau sedang dipakai.

Pada tahap kedua, yakni perancangan sistem, maka kita akan melakukan beberapa perancangan yakni sebagai berikut:

  1. Model ER-D
  2. Flowmap
  3. UML atau DFD
    1. Usecase dan skenario
    2. Activity diagram
    3. Sequence diagram
    4. Class diagram

                Sebenarnya diagram lainnya di UML diantaranya sebagai berikut:

    1. Collaboration diagram
    2. Component diagram
    3. Packaging
    4. Networking
  1. Mock-up user interface design
  2. Spesifikasi perangkat lunak (software) dan keras (hardware) yang diperlukan

Pada tahapan ketiga, yakni implementasi yang berisikan penyusunan kode-kode program dengan menyesuaikan bahasa pemrograman yang akan digunakan terhadap tahapan terakhirnya pada saat men-deploy aplikasi di instansi yang menjadi tempat studi pengamatannya.

Pada tahapan keempat, yakni dilakukan pengujian terhadap fitur-fitur yang sudah dibuat. Sebenarnya pada saat dilakukan tahapan ketiga juga dilakukan pengujian namun secara White box testing (WBT) yang lebih ke arah logika, alur, dan struktur internal dari kode program. Sedangkan pada tahapan keempat dilakukan pengujian secara Black box testing (BBT) yang memfokuskan pada tiap fitur yang sudah dibuat. Pengujian BBT ini lebih memfokuskan pada jenis inputan yang diinputkan ke sistem dan juga hasil yang akan dimunculkan oleh sistem. Terkadang, kita juga bisa lebih lanjut lagi memproses pengujian BBT ini terhadap kesesuaian alur yang diuraikan di flowmap atau pun pada usecase yang sudah dirancang sebelumnya. Hal ini untuk menjamin bahwasanya aplikasi yang dibuat memang sesuai dengan rancangan dan hasil analisis awal sehingga dapat dengan tepat menjadi solusi yang dibutuhkan di instansi yang dituju.

Pada tahapan kelima, yakni deployment yang dapat diartikan kita sudah membuat aplikasi dan juga mengujinya sehingga sudah dapat diterapkan di instansi yang dituju, serta dilakukan tambahan konfigurasi untuk penyesuaian terhadap aplikasi. Pada tahapan ini juga sebaiknya dilakukan proses maintenance, yakni salah satu proses penting juga yang bertujuan merawat aplikasi atau pun program. Maksudnya, ketika dalam proses operasi sehari-sehari pada sistem terjadi suatu kesalahan sistem, atau ada bug atau error lain, maka segera kita catat atau rekam jenis kesalahan sistem tersebut. Lalu kita mencari solusinya dan menyelesaikan bug tersebut sehingga aplikasi bisa kembali di-run dengan baik.

Okey, selamat mengerjakan tugas akhir. Tetap semangat!!!


Leave a Reply