Nikmat sehat dan waktu luang


Untuk apa nikmat yang kita dapatkan ?

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُسْأَلُ عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِى الْعَبْدَ مِنَ النَّعِيمِ أَنْ يُقَالَ لَهُ أَلَمْ نُصِحَّ لَكَ جِسْمَكَ وَنُرْوِيكَ مِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ

“Sungguh nikmat yang akan ditanyakan pada hamba pertama kali pada hari kiamat kelak adalah dengan pertanyaan: “Bukankah Kami telah memberikan kesehatan pada badanmu dan telah memberikan padamu air yang menyegarkan?” (HR. Tirmidzi no. 3358)

Di manakah nikmat sehat kita salurkan? Apakah untuk berfoya-foya di dunia? Ataukah dimanfaatkan untuk ketaatan kepada Allah?

Dan kebanyakan orang itu lalai dari nikmat sehat tersebut. Dari Ibnu ‘Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang” (HR. Bukhari no. 6412).

Nikmat sehat itulah yang dikatakan oleh Abu Darda’,

الصِّحَّةُ غِنى الجسد

“Sehat adalah ghina jasad (yaitu bentuk kecukupan yang ada pada badan kita)”. (Kitabusy Syukr, hal. 102. Dinukil dari Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 76)

Alhamdulillah
Yuk! mari kita semua bersyukur, karena pada pagi yang cerah ini, kita masih diberikan kesehatan oleh Allah Tabaaraka wa Ta’ala untuk beraktifitas, dan yang sedang sakit, mari kita sama-sama doakan untuk segera sembuh. Dan semoga sakit yg diderita dpt menjadi sarana pencucian dosa-dosa dimasa lalu.

​​آمِيّنْ… آمِيّنْ… يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن


Leave a Reply