Waspada Terhadap Perangkap Setan


Waspada terhadap perangkap setan

Saudaraku yang dirahmati Allah Ta’alaa…

Di dalam al-qur’an, Allah telah menegaskan dan mengingatkan kepada bani Adam bahwa Iblis dan bala tentaranya adalah musuh yang nyata bagi mereka. Iblis dengan terang-terangan menyatakan permusuhan tersebut semenjak dia dilaknat (dikutuk) oleh Allah sampai hari kiamat. (lihat surat Al-A’rof ayat 16-17, Al-Hijr ayat 39, Al-Isro’ ayat 62, Fathir ayat 6, dan ayat lain yang semakna dengan ayat-ayat tersebut).

Maka telah jelas bahwa segala daya dan upaya akan ditempuh oleh Iblis beserta bala tentaranya untuk menyesatkan dan menggelincirkan manusia kedalam neraka. Oleh karena itu sebagai makhluk yang berakal sudah semestinya untuk kita selalu waspada dengan tipudaya mereka.

Ketahuilah wahai saudaraku, pintu dan perangkap setan tidak hanya satu, bentuk dan macamnya beraneka ragam, saling berbeda dan berganti-ganti, yang semuanya bermuara pada satu tujan yaitu menggelincirkan manusia dari kebenaran dan kebahagiaan yang haqiqih. Diantara perangkap dan tipu daya Iblis dan para tentaranya adalah:

  1. JAHL (KEBODOHAN).

Dengan perangkap yang satu ini, Iblis dan para tentaranya banyak menggelicirkan manusia dari kebenaran, sehingga kita dapati manusia yang menghalalkan dan mengharamkan sesuatu tanpa keterangan dan petunjuk dari Allah, banyaknya kesyirikan, maraknya kebid’ahan dan tersebarnya maksiat, yang mana semua hal ini bersumber dari kejahilan terhadap syari’at Rabbul ‘aalamiin.

Berkata Imam Ibnu Jauziy –rahimahullaahu- “Ketahuilah, pintu paling besar yang dimasuki Iblis kepada manusia adalah melalui kebodohan. Iblis masuk dan menjerat orang-orang bodoh dengan aman, adapun orang yang berilmu maka tidaklah Iblis masuk kepadanya kecuali dengan cara halus dan sembunyi-sembunyi, alangka seringnya Iblis menjerat ahli ibadah karena sedikitnya ilmu mereka, mayoritas mereka sibuk dengan ibadah tapi lalai terhadap ilmu.” (Talbis Iblis hal.149)
Maka tidak ada jalan bagi manusia untuk bisa lolos dari perangkap Iblis yang satu ini, kecuali dengan bekal ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang mewariskan ketakutan kepada Allah.

  1. GHULUW (BERLEBIH-LEBIHAN).

Ghuluw adalah berlebih-lebihan dalam suatu perkara, baik itu dalam ibadah, keyakinan, ataupun mu’amalah. Frman Allah:

“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.

Sesungguhnya Al Masih, `Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu.

Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.”
[ An-Nisa’ : 171].

Dan Rasulullah juga bersabda:

إياكم و الغلو في الدين ، فإنما هلك من كان قبلكم بالغلو في الدين

“Waspadalah kalian dari ghuluw, sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah karena ghuluw dalam agama.” (HR : Ahmad, Ibnu Majah 3029, Nasa’I 5/268, lihat as-Shohihah: 1283).

Saudaraku yang dirahmati Alloh Ta’alaa… Perangkap dan tipu daya Iblis yang selanjutnya, ialah:

  1. TAQSHIR dan merasa aman dari makar Allah.

Taqshir adalah kebalikan dari ghuluw. Setan masuk pada orang-orang yang malas melalui pintu ini, yaitu dengan melemahkan semangat manusia terhadap hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat mereka, sehingga mereka akan meremehkan bahkan meninggalkan hal-hal yang Allah Ta’alaa perintahkan kepada mereka. Termasuk dalam taqshir adalah merasa aman dari makar Allah.

Allah Ta’alaa berfirman:

“ Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” [ Al-A’rof : 99 ].

Berkata Imam Baghowy -rahimahullahu- : ”Yang dimaksud dengan makar Allah dalam ayat diatas adalah ISTIDROJ (Istidroj adalah saat dimana Allah tetap memberi dan menambahkan nikmatnya kepada seorang hamba, padahal hamba tersebut ahli maksiat, dengan nikmat tersebut membuatnya tertipu, seolah-olah Allah cinta pada dia) dari Allah kepada mereka dengan tetap diberikan nikmat.” (Tafsir Baghowy : 3/260).

  1. MAKSIAT dan PERBUATAN KEJI (JAHAT).

Allah berfirman: “Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” [ Al-Baqoroh : 169 ].

Alangkah banyaknya manusia yang terperangkap dengan perangkap setan yang satu ini, setan menghiasi pada manusia perbuatan-perbuatan maksiat yang mereka lakukan dan memberikan janji-janji palsu kepada mereka, alangkah ruginya orang-orang yang taat kepada setan, karena setan akan berlepas diri dari mereka dan akhirnnya mereka akan menjadi penghuni neraka bersama setan, firman Allah :

“(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika dia berkata kepada manusia: “Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah Robb semesta alam”. Maka akhir keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim.” [ Al-Hasyr : 16 ].

Perangkap dan tipu daya Iblis selanjutnya yang disarikan dari kitab Talbis Iblis adalah:
Kemiskinan

Setan menakut-nakuti manusia dengan kemiskinan, menghalangi manusia untuk berinfak, dan menjadikan mereka amat rakus dengan dunia, sehingga mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kesenangan dunia yang fana dan penuh dengan tipu daya serta lalai terhadap peringatan dan kewajiban yang Allah bebankan pada mereka. Firman Allah

“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” [ Al-Baqoroh : 268 ].

Perangkap dan tipu daya Iblis yang terakhir yang disarikan atau diringkaskan dari kitab Talbis Iblis, ialah: Angan-angan dan khayalan

Angan-angan kosong dan janji yang muluk merupakan tipu daya dan perangkap setan yang cukup ampuh, berapa banyak korban perangkap busuk yang satu ini, sehingga kita menyaksikan manusia-manusia yang lalai dari mengingat Allah Ta’alaa dan lebih senang berhayal dan berangan-angan.

Firman Allah Ta’alaa:

“Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.” [ An-Nisa’ : 120 ].

Kita selalu memohon perlindungan kepada Alloh Ta’alaa untuk dijauhkan dan tidak terjebak dalam perangkap-perangkap setan.


Leave a Reply